Friday, January 27, 2012

The line between humanization.

Mungkin selama ini jabaran arti manusia kaya adalah seorang manusia yang kaya akan materi.
Punya rumah yang besar, pakai baju bermerk ternama, punya mobil yang banyak dan pakai handphone mahal.

Kalo tiba tiba terdapat sebuah pertanyaan "Lebih kaya manakah diantara mereka?" dengan dihadapi oleh dua perbandingan kondisi yang bertolak belakang;
1. Manusia yang tinggal dirumah mewah dengan keluarga yang rusak, atau
2. Manusia yang tinggal di gubuk dengan tradisi makan bersama setiap malah meski hanya sebungkus nasi.

Maka dengan waktu kurang dari lima detik, gue mungkin bakal reflek jawab yang nomor 2.
Manusia kaya bukan didasari dari hal primer. Standart manusia kaya bukan hanya dilihat dari kualitas sandang, pangan atau pun papan nya.
Apa arti dari sebuah rumah mewah tanpa kebahagiaan. Sepi. Seperti nonton film yang gak laku di mal buluk. Seperti catur tanpa ster. Kayak ada yang kurang.

Tapi nyatanya standart itu muncul sendiri dikalangan banyak manusia masa kini. Secara gak langsung mereka punya tingkat batasan perbedaan yang mereka bikin sendiri. Batasan orang kaya dan orang gakpunya. Batasan anakgaul & gak gaul. Batasan elite dan kampung.
Rasis. Orang kulit putih & kulit gak putih. Orang rambut bagus & rusak. Orang beragama ini & beragama itu. Orang yang tinggal disini & disitu. Orang yang hapenya bb & nokia. Orang yang kerudungan & yang gak kerudungan. Orang yang sukunya ini & itu. Orang yang sekolahnya di swasta & negri. Sampe ke orang yang followers twitternya segini & segitu, demi sebuah kepopuleran.

Lucu gaksih. Iya lucu banget. Saking lucunya orang yang ngebeda-bedain itu keliatan banget gak-inteleknya.
Yang nerd diolok-olok. Yang cacat di intimidasi. Yang populer merajalela, bebas ngomong apaa yang mereka suka tanpa mikirin perasaan yang lain.

Apa kalian sudah merasa sempurna sehingga perlu mempermalukan orang lain? Kalian tau, gak seorangpun manusia yang berhak mempermalukan orang lain di depan umum.

"Orang gak bisa milih siapa bapaknya, ibunya, sukunya, warna kulitnya, jenis kelamin bahkan kadang-kadang agamanya. Jadi konyolkalo gue ngejauhin orang gara2 sesuatu yang gakbisa mereka pilih sendiri. Kaya orang bego aja"

So what's the point of being so damn highbrow?

Monday, January 23, 2012

Happy 16th Birthday!

Dear,
Nabil Rayhan Syahriar
Andin Anindya

You guys are freak, but in some ways you're special. As special as 23rd of January in every year. A grateful moment ever happened 16 years ago as two wonderful babies were born in absolutely different genethic and different part ini this life. But God always knows how to arrange beautiful things. Its not a coincidence how you both met. Its God's blessing for us to meet you.

From the deepest of our hearts, we're wishing you a super happy birthday and smooth ways to pursue your dreams. Te amamos♥

With a million love, your dearest pals.